Open Source Itu Membingungkan Orang
mignu edited this page 6 years ago

Istilah free software (perangkat lunak bebas) lebih dulu muncul daripada open source software (perangkat lunak terbuka). Istilah free software memiliki celah, namun istilah open source lebih besar celahnya. Istilah free software dapat dijelaskan dengan singkat tanpa ambigu, namun istilah open source tidak bisa dijelaskan singkat dan lebih banyaknya ambigu. Istilah "open source" sering kali membingungkan pendengarnya dan pembicaranya. Wiki Perangkat Lunak Bebas ini menganjurkan masyarakat untuk tidak memakai istilah "open source" dan mengembalikannya ke istilah "free software".

Pengertian Free Software dan Open Source

Free software didefinisikan oleh organisasi Free Software Foundation (FSF) dalam 4 butir di alamat http://www.gnu.org/philosophy/free-sw.html. Open source didefinisikan oleh organisasi Open Source Initiative (OSI) dalam 10 butir di alamat https://opensource.org/osd.

Contoh Open Source

Setiap software yang disebut "Open Source" sebenarnya adalah free software. Contohnya, GNU/Linux free software, disebut juga "open source". GIMP, Inkscape, Mozilla Firefox, WordPress termasuk free software, dan disebut juga "open source". Hampir semua free software bisa disebut "open source" dan sebaliknya, dengan beberapa pengecualian yang ditemukan oleh FSF. Yang mengakibatkan kesamaan ini adalah miripnya definisi OSI terhadap definisi FSF sehingga software yang oleh FSF diakui sebagai free software diakui oleh OSI sebagai "open source".

Maksud Terselubung Open Source

Istilah "Open Source" dibuat untuk menggantikan istilah "free software". Sejarahnya, istilah ini dimunculkan oleh sebagian anggota komunitas free software pada 1998 yang ingin membuat dan mempromosikan free software, tanpa prinsip free software. Ini perbedaannya dengan komunitas free software yang asli yang membuat dan mempromosikan free software, dengan prinsip free software. Cirinya, komunitas open source tidak mau menjelaskan bahwa nonfree software itu masalah sosial yang harus dihilangkan.

Jelasnya Free Software, Tidak Jelasnya Open Source

Menjelaskan free software cukup dengan mengatakan "free software dinamakan free (bebas), karena penggunanya yang free (bebas)". Definisi FSF yang hanya 4 butir memudahkan pembicara menambahkan "bebas ini maksudnya bebas menggunakan, mempelajari, mengubah, dan menggandakan". Pendengar yang menangkap intinya akan memahami.

Namun, penjelasan yang jelas dan singkat ini tidak mungkin diterapkan pada open source, seperti, "open source dinamakan open, karena penggunanya yang open". Ini tidak jelas. Pembicara juga sulit karena definisi OSI yang 10 butir terlalu panjang untuk dijelaskan. Pendengar sulit menangkap intinya dan sulit memahaminya.

Kebingungan Masyarakat Terhadap "Open Source"

  • Pembicara open source sering kali tidak menjelaskan "Open Source" dengan definisi 10 butirnya ke masyarakat. Ini bisa jadi karena mereka sulit menghafalnya, atau karena tidak tahu sama sekali.
  • Pembicara open source sering kali sengaja tidak menjelaskan pentingnya perangkat lunak bebas bagi masyarakat.
  • Pendengar yang mendengar pembicara open source tidak memahami apa yang dimaksud dengan "Open Source".
  • Masyarakat mayoritas umumnya tidak mengenal source code dan nama "Open Source" menyulitkan mereka. Pembicara sering terpojok karena terpaksa menjelaskan source code kepada orang awam yang tidak mengerti sama sekali. Penjelasan free software lebih mudah karena dapat dipahami orang awam tanpa memahami source code.
  • Publikasi-publikasi yang memakai istilah "Open Source" tidak pernah menjelaskan definisinya kepada masyarakat.
  • Usaha swadaya masyarakat yang memakai istilah "Open Source" sering kalinya tidak mengedukasi masyarakat mengenai GNU, dan menyebut GNU/Linux sebagai "Linux" saja sehingga membingungkan.
  • Terkhusus di Indonesia, pembicara "Open Source" sangat sering mencampurkan promosi GNU/Linux dengan promosi "berantas pembajakan" yang merupakan kekeliruan.

Tidak Jelasnya "Closed Source"

Istilah "Open Source" menggantikan free software, sementara "Closed Source" menggantikan nonfree software. Istilah closed source didesain sebagai antonim open source. Karena istilah "Open Source" membingungkan, istilah "Closed Source" pun membingungkan. Software yang dibuka source code-nya ke publik belum tentu free, apabila penggunanya tidak free, dan inilah yang tidak bisa dijelaskan dengan nama "Open Source". Maka, sebaliknya, software yang ditutup source code-nya dari publik juga belum tentu nonfree, karena software tetap free walaupun privat (tidak publik) asalkan penggunanya free. Istilah "Open Source" maupun "Closed Source" patut dihindari (atau digunakan dengan hati-hati) masyarakat agar tidak menimbulkan kebingungan. Istilah free software lebih baik karena lebih jelas dan mudah dipahami.

Referensi