Windows
mignu edited this page 5 years ago

Perhatikan peringatan dari FSF: Windows telah terbukti merupakan malware yang dirancang secara sengaja. Ketidakadilan ini bisa terjadi karena Windows adalah proprietary.

Sistem operasi Windows adalah produk software buatan Microsoft. Informasi lebih lengkap mengenai Windows bisa Anda baca di Wikipedia. Laman ini mengkhususkan dirinya menjelaskan secara singkat apa yang salah dari Windows, kenapa kita tidak menerima Windows, dan kenapa perlu Windows digantikan dengan GNU/Linux di seluruh Indonesia.

Baca juga Mengapa GNU/Linux Lebih Baik daripada Windows serta Keuntungan GNU/Linux di atas Windows.

Dampak

Dampak Windows terhadap masyarakat secara keseluruhan bisa diringkas jadi 5:

  • 1) masyarakat dibuat tidak boleh tolong menolong dengan orang lain
  • 2) masyarakat dipaksa untuk antisosial sekaligus dididik melanggar perjanjian
  • 3) masyarakat tidak mandiri dengan dibuat bergantung total kepada Microsoft
  • 4) masyarakat disempitkan pikirannya supaya memandang software hanyalah proprietary
  • 5) masyarakat dikriminalkan oleh Microsoft secara tidak adil sebab berbagi software dengan orang lain

Proprietary Itu Salah

Windows adalah sistem operasi berlisensi proprietary. Proprietary terkait hak pengguna ("dilarang berbagi"), bukan terkait harga ("berbayar"). Artinya pengguna menerima Windows tanpa hak kuasa atasnya di komputernya sendiri. Apabila software itu proprietary maka penggunanya akan tidak berdaya. Dengan sifat proprietary inilah Windows memberi kewenangan pengembangnya --Microsoft-- melampaui batas atas pengguna. Kewenangan ini salah karena seharusnya tidak ada yang berwenang seperti demikian. Ini salah karena ini ketidakadilan bukan karena berbayar.

Publikasi

Setiap software yang dipublikasikan seharusnya free. Free bukan berarti gratis, melainkan bebas, pengguna bebas terhadap software. Dipublikasikannya software yang tidak bebas menzalimi penggunanya. Maka dipublikasikannya Windows yang tidak bebas menzalimi penggunanya. Sebab, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa tidak berbagi software maka Windows yang melarang berbagi menzalimi penggunanya. Pengguna Windows harus memilih satu dari dua: dipaksa untuk melanggar janjinya sendiri atau dipaksa untuk tidak bersosial dengan orang lain.

Kode Sumber

Setiap software memiliki kode sumber. Microsoft tidak memberikan kode sumber Windows kepada pembeli-pembelinya. Microsoft juga tidak memberitahukan maupun mengisyaratkan adanya kode sumber Windows di dalam lisensi-lisensinya. Microsoft bahkan secara terang-terangan menghilangkan hak dan melarang pengguna melakukan reverse engineering maupun membantu untuk itu. Hak pengguna atas kode sumber diblokir. Tujuan pemblokiran kode sumber ialah agar pengguna tidak bisa tahu apa yang disembunyikan Microsoft di dalam cara kerja Windows dan tidak bisa memperbaiki maupun menolaknya apabila pengguna terzalimi olehnya. Pengguna software yang tidak diberi kode sumber tidak bisa berbuat apa-apa terhadap keputusan pengembang walaupun keputusan itu melampaui batas.

Perbuatan Microsoft

Dengan sifat proprietary tersebut, Microsoft bisa berbuat apa saja terhadap pengguna secara melampaui batas. Perbuatan Microsoft bisa dikelompokkan menjadi dua:

  • Nonteknis: melarang pengguna berbagi salinan Windows dengan orang lain; apabila pengguna berbagi maka Microsoft akan menuntutnya secara hukum.
  • Teknis: membuat fitur yang merugikan di dalam Windows yang tidak akan bisa diketahui, ditolak, maupun diperbaiki oleh pengguna.

Malware

Free Software Foundation (FSF) menyediakan informasi dari sumber-sumber terpercaya bahwa Windows merupakan malware (software yang dirancang untuk menyakiti penggunanya). Laman FSF tersebut adalah https://www.gnu.org/proprietary/malware-microsoft.html. Selain itu, kalangan individual juga menemukan bukti bahwa Windows itu malware. Sedikit di antara informasi tersebut:

Seandainya Free

Seandainya Windows itu perangkat lunak bebas, seperti GNU/Linux, maka semua masalah tersebut di atas hilang. Efek positifnya yang akan langsung dirasakan pengguna seperti bersihnya Windows dari virus (seperti GNU/Linux) dan bebasnya pengguna memperjualbelikan salinan-salinan Windows (seperti GNU/Linux pula). Tentu hal itu akan terjadi setelah pengguna Windows bisa beramai-ramai memperbaiki celah Windows dan menyebar perbaikannya (sama seperti terjadi dengan GNU/Linux). Akan tetapi "seandainya" ini tidak terjadi sebab pengembangnya dengan jelas menolak hak pengguna dan mengkampanyekan hak itu untuk diberantas.

GNU/Linux Solusinya

Untuk memecahkan seluruh masalah Windows, maka masyarakat perlu solusi yang tidak proprietary yang merupakan free software sepenuhnya. Solusi itu adalah GNU/Linux.

  • 1) masyarakat dibolehkan tolong-menolong
  • 2) masyarakat dibolehkan bersosial sekaligus dididik menepati janji
  • 3) masyarakat dibuat dan didorong untuk mandiri tanpa bergantung kepada Microsoft
  • 4) masyarakat diajari bahwa software tidak hanya proprietary, ada solusi yang sempurna bagi mereka
  • 5) masyarakat tidak dikriminalkan untuk gotong royong dan justru ditunaikan hak-haknya